wara-wiri

kalo oshin salah kata gitu. maafin aja yah. namanya juga masih kecil :P

Selasa, 21 Juni 2011

pelajaran

hal yang tidak pernah aku pikirkan adalah bisa duduk di bangku kayu model zaman dulu, di sebuah ruangan yang tidak memiliki nilai seni apapun, persegi panjang saja. dihiasi 1 AC yang tidak dingin sama sekali dikarenakan ruangan itu terisi 45 orang full. sebenarnya bukan masalah AC yang tidak dingin, atau duduk di bangku kayu seperti zaman SMA dulu, tapi hal-hal berupa informasi dan ilmu-ilmu yang ku dapat dari ruangan itu lah yang membuatku tidak percaya bahwa aku sedang di ruangan itu.

bukannya aku tidak bersyukur, namun di satu sisi aku rasa aku sudah salah melangkah, namun apakah demikian? isi hati kadang berontak menerima kenyataan, dan nafsu jiwa selalu berbisik bahwa aku memang sudah salah melangkah.

sudah dua tahun lamanya aku berada di ruangan itu, menerima ilmu-ilmu yang kadang nih, tidak ku megerti, namun tetap ku simak, dan butuh beberapa hari untuk bilang "oh" pada satu ilmu yang kemarin-kemarin diberikan oleh orang-orang berilmu.

semakin lama perjalanan ini semakin menyesakkan dada, segala tanggung jawab yang ku emban tidak lah mudah. coba banyangkan saja masa depan negeri ini harus ku emban di atas pundakku yang rapuh.

dan profesiku di masa depan nanti setelah keluar dari ruangan ini sangat berat. segala gerak gerikku pasti dipantau masyarakat, segala celoteh ku pasti di dengar masyarakat, dan aku tidak boleh menunjukkan hal-hal negatif sekecilpun di muka masyarakat atau kalau tidak maka banyak lah muka orang-orang yang satu profesi dengannku akan tercoreng. karena watak pemikiran masyarakat Indonesia seperti itu, nila setitik rusak susu sebelangga. aku harus bagaimana? padahal aku sendiri bukanlah manusia sempurna.

tidak, semua dosa-dosaku haruslah aku yang menanggung, tidak boleh orang lain ikut menanggung. mereka tidak tahu apa-apa dan tidak melakukan apa-apa. maka dari itu aku tidak boleh melakukan perilaku-perilaku negatif walau hanya sebiji zarah sekalipun. memang berat apa lagi profesiku benar-benar mulia, digugu dan ditiru.

ini bukan takdir dari Alloh. namun ini perjalanan yang harus ku pelajari untuk menjadi guru terbaik untuk murid-muridku nanati.

salam perjuangan.